Jabarpos.com.Bandung Barat – Memasuki hari kedua long march, enam atlet paralimpik Jawa Barat peraih medali emas mendapat kawalan dari trah kerajaan Sumedang Larang, Kakang Prabu Kasepuhan Sumedang Larang, H. Otong Hasan Suryakusumah Dinata, Minggu,(5/8/2018).
Kakang Prabu, sapaan akrabnya menyertai perjalanan para atlet mulai dari Kota Baru Parahyangan sampai Cikamuning, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, berjalan kaki sejauh 15 kilometer.
“Sebenarnya ingin sekali berjalan kaki sejauh 30 km bersama para atlet disabilitas ini, tapi teman-teman pendamping meminta saya hanya berjalan kaki sejauh 15 km. Padahal, tiap tahun saya biasa memimpin kirab panji, jalan kaki sejauh 30 km di Sumedang Larang,” kata Kakang Prabu, saat mengawal aksi para atlet tuna netra ini.
Menurut Kakang Prabu, dia mengikuti kasus yang menimpa atlet difabel ini sejak kasusnya berproses di Pengadilan Kelas 1 Bandung. Sebagai pemangku adat, adalah kewajibannya untuk mendorong perjuangan para atlet difabel yang telah mengharumkan nama Jawa Barat dan Indonesia.
“Keadilan harus ditegakkan kepada siapapun, kasus ini telah mengiris rasa kemanusiaan kita, ”Ungkap cucu keturunan ke-14 Prabu Geusan Ulun, Raja Sumedang Larang ini penuh semangat.
Meski usianya sudah 74 tahun, namun Kakang Prabu begitu semangat mengawal enam atlet ini, ia berjalan disamping para atlet. Dukungan moril dari trah kerajaan Sumedanglarang membuat semangat para atlet bertambah.
“Kami sangat bahagia Kakang Prabu ikut mengawal kami, ini support luar biasa, membuat semangat kami semakin kuat untuk mewujudkan harapan untuk mencari keadilan, ”kata Farid Surdin, atlet tolak peluru peraih medali emas ini.
Selain Farid, lima atlet lainnya juga mengaku semangatnya terus terpicu oleh dukungan Kakang Prabu Kasepuhan Sumedang Larang. Mereka adalah Ganjar Jatnika dan Asri (Atlit atletik), Junaedi, Elda Fahmi Nurtaufiq, serta Sony Satrio Dwilaksono (Atlit yudo). (AP/JPC)