Banyak Makna Dalam Kaulinan jaman Dulu yang Kini Terlupakan

oleh -20,139 views
Dua anak berain gegerelengan, membentuk pribadi yang sehat

Jabarpos.com, Lembang – Saat ini permainan tradisional sudah tergeser oleh permainan modern. Anak-anak sekarang lebih mengenal gadget, video game dan mainan modern lainnya,mereka bisa main pada saat yang sama namun dengan tempat berbeda,tapi tidak bisa melihat apalagi merasakan teman mainnya,yang ada hanyalah keegoisan dirisendiri.

Sangatlah jauh berbeda dengan permainan/kaulinan tradisional yang sangat menanamkan kebersamaan,tolesansi serta saling merasakan dan yang lebih utama mengandung ajaran/pendidikan berkehidupan.

Maka dari itu jangan meremehkan permainana tradisional,karna Permainan tradisional memiliki banyak manfaat pada anak, terutama dalam membantu perkembangan mereka terutama melatih motorik si anak. semua permainan tradisional(jaman Dulu) tidak semata-mata dicipta oleh leluhur kita jika tidak ada manfaat didalamnya,banyak pesan dan mendidik yang tersirat disetiap jenis permainan, tentang menjalani kehidupan.

Disetiap daerah di indonesia ini pasti memiliki jenis permainan tradisional, ada jenis permainan sama namun istilah/namanya berbeda.di tanah sundapun demikian masing-masing daerah memiliki jenis permainan sama dengan istilah berbeda namun tujuannya sama mendidik dan menyehatkan. Setiap permainan/kaulinan ada yang menggunakan alat bantu ada juga yang tidak, dan rata rata diiringi lagu setiap jenis permainan/kaulinan.

Biasanya permainan/kaulinan dilaksanakan menjelang sore dan dimainkan di teras rumah, di halaman, pematang sawah,ladang atau lapangan. Selain sekedar permainan/kaulinan, setiap jenis kaulinan memiliki nilai-nilai filosofis yang sangat mendidik. Ada banyak nilai-nilai pendidikan yang menumbuh kembangkan dimensi kecerdasan anak, setiap permainan lebih mengutamakan kelompok dan bersipat kebersamaan, sederhana, dan membentuk pribadi yang jujur. Nilai kearifan lokal tertanam pada permainan ini. Bentuk permainan tradisional merupakan juga salah satu bentuk ketahanan budaya.( Budi-Daya )
Budi => Ilmu, Akal, Pikiran, Rasa dan perasaan.
Daya => Cipta, Kekuatan, Kreatifitas, Gerak.

Dari setiap permainan/kaulinan kita dapat mengambil pelajaran/pendidikan yang tersirat didalamnya.Beberapa jenis permainan/kaulinan di tatar Sunda dan ajarannya dalam kehidupan.

Permainan/kaulinan diantaranya :

1.Oray-orayan
Permainan/kaulinan dimainkan bekelompok jumlahnya 5-10 bahkan lebih banyak, biasanya satu orang menjadi kepala/peminpin dan yang lain ngekor di belakangnya, permainan/kaulinan ini dilakukan dihalam atau menyusuri pematang sawah atau kebun sambil menyanyikan lagu oray-orayan kemanapun kepala/pemimpin membawanya begitu seterusnya.

=> Ajarannya tentang kerukunan, kebersamaan, toleransi anggota harus manut pada kepala/pemimpin, begitu juga kepala/pemimpin harus adil dan bijaksana dapat menjaga keutuhan anggotanya.

2.Boy boyan
Model permainannya yaitu menyusun lempengan batu. Biasanya diambil dari pecahan genting atau porselen yang berukuran relatif kecil. Bolanya bervarias ada yang dari bola tenis, bahkan ada yang terbuat dari buntalan kertas yang dilapisi plastik sebesar kepalan tangan diikat dengan karet gelang, empuk dan tidak keras, sehingga tidak melukai.
Nilai filosofis dari permaianan mengajak untuk bekerjasama.

=>Kreatifitas,kekompakan,kerjasama,saling melindungi.tidak ada yang menang atau kalah semua senang sehat.

3.Paciwit-ciwit Lutung
Paciwit-ciwit Lutung tak semata-mata menggambarkan aktivitas saling mencubit di ujung lengan sambil bernyanyi paciwit-ciwit lutung, tetapi kata silutung jadi kunci makna kepongahan sikap yang selalu ingin berkuasa. Silutung selalu berada di atas tangan siapa pun. Paciwit-ciwit Lutung juga merupakan ekspresi satu rasa soal kejujuran dan suratan betapa jadi juragan dan bawahan, juga adalah menikmati nasib sepenanggungan.

=>Arti dari permianan ini orang yang serakah dalam hal kekuasaan memiliki sifat seperti Lutung yang ingin selalu berkuasa. Harapannya anak-anak menjadi berusaha untuk tidak menjadi orang yang serakah,bisa merasakan bagaimana rasanya dicubit,jangan suka mencubit.

4.Perepet Jengkol
Permainan Perepet Jengkol berisi keriangan dan guyonan akan penderitaan hidup karena seseorang terbebani pemukul kentongan dan si penderita menjerit-jerit menahan sakit,tetap bernyanyi dan gembira.

=>Maksudnya,seberat dan sesulit apapun kehidupan yang dihadapi jangan sampai menghilangkan kreativitas kita dalam berkarya. Buktinya, walau dalam kesusahan, kaulinan ini justru muncul dengan nuansa riang canda.

5.Bebentengan
Biasanya permainan inin dilakukan menjelang sore. Bebentengan merupakan permainan yang dilakukan oleh dua grup. Masing-masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Setiap grup memilih suatu tempat sebagai markas. Biasanya sebuah tiang, batu, atau pilar sebagai ‘benteng’yang harus dijaga dengan baik, saling kejar saling halau bergantian.

=>Permainan ini mengajarkan bagaimana kita bisa mempertahankan hak kita dengan kerja sama dengan baik, fokus, bertanggung jawab dan disiplin,Komunikasi.

6.Gatrik
Gatrik,Permainan ini menggunakana alat bantu dua potongan bilah bambu yang ukurannya berbeda dan batu.Permainan ini secara kelompok yang teridi dari dua kelompok dengan jumlah pemainnyanya sama.
Pertama potongan bilah bambu yang kecil (20cm) ditaruh di antara dua batu, lalu dipukul oleh bilah bambu (40-50cm) untuk pemukul. Diteruskan dengan memukul bambu kecil tersebut sejauh mungkin. Pemukul akan terus memukul hingga beberapa kali, sampai suatu saat pukulannya tidak mengenai/luput/meleset dari bambu kecil tersebut secara bergantian dari kelompok sipemukul,kelompok yang jaga siap siap menggendong lawan mainnya.

=>Permainan ini mempunyai pesan moral, yaitu untuk meraih kesuksesan dibutuhkan usaha keras dan pantang menyerah karna kelak akan menuai hadiah dari usahanya.

7.Congklak
Siapa yang tak kenal dengan prmainan congklak. Permainan yang biasanya identik dengan dunia anak wanita, meski ada juga laki-laki yang memainkannya. Tak hanya di wilayah Sunda, permainan ini juga ditemukan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Biasanya menggunakan sejenis cangkang kerang sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.

=>Permainan ini konon katanya sudah ada sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu dan menjadi permainan favorit para puteri raja di manapun. Permainan ini mengajarkan akan pentingnya kejujuran, kesabaran, toleransi, menghitung, memahami aturan.

8.Slepdur.
dua orang berhadapan lalu tangannya saling berpegangan membentuk semacam pintu, dan yang lain saling berpegangan berbaris kebelakang. biasanya dimainkan 10 anak bahkan lebih.mereka bermain sambil menyanyikan lagunya Slepdur- slepdur mantri….dst.
di ahir lagu ada satu anak yang di pilih/di tangkap lalu anak yang ditangkap di beri 2 pilihan yang sudah di sepakati dua orang penjaga, pemain lain harus memilih salah satu, yang nantinya bakal ikut kepada yg dipilihnya.

=> Ajarannya adalah untuk melatih menentukan sikap sesuai hati nurani tanpa ada paksaan siapa yang dipilih menjadi pemimpinya.

9.Lompat Tinggi
jenis permaina/kaulinan dilakukan secara kelompok, dan menggunakan karet gelang yang di jalin menjadi panjang. dua orang memegang tali yang lain lompat, di awali dari bawah sampai ke atas, dan yang lompat harus dapat melompatinya, kalo gagal ia harus jaga memegang tali tersebut begitu seterusnya.

=> Ajarannya adalah setiap inguin meraih sesuatu harus berjuang berusaha dari nol dan harus mampu melewati rintangan yang ada dengan jujur, sabar, tekun dan tetap semangat agar dapat mencapai yang lebih tinggi. (ap/jpc)

Bersambung” di artikel berikutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *