Milky Way di Langit Pangalengan Yang Sangat Indah

oleh -5,919 views

Jabarpos.com,Pangalengan- Bima Sakti.   Oleh: Yoes Yusup (Dalam bahasa Inggris Milky Way, yang berasal dari bahasa Latin Via Lactea, diambil lagi dari bahasa Yunani Γαλαξίας Galaxias yang berarti “susu”) adalah galaksi spiral yang besar termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total masa sekitar {\displaystyle 10^{12}}1012 massa matahari, yang memiliki 200-400 miliar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1000 tahun cahaya. Jarak antara matahari dan pusat galaksi diperkirakan 27.700 tahun cahaya. Di dalam galaksi bimasakti terdapat sistem Tata Surya, yang di dalamnya terdapat planet Bumi tempat kita tinggal. Diduga di pusat galaksi bersemayam lubang hitam (EN: black hole) supermasif. Sagitarius A dianggap sebagai lokasi lubang hitam supermasif ini. Tata surya kita memerlukan waktu 225–250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit, jadi telah 20–25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit tata surya adalah 217 km/d.

Di dalam bahasa Indonesia, istilah “Bimasakti” berasal dari tokoh berkulit hitam dalam pewayangan, yaitu Bima. Istilah ini muncul karena orang Jawa kuno melihatnya susunan bintang-bintang yang tersebar di angkasa jika dihubungkan dan ditarik garis akan membentuk gambar Bima dililit ular naga maka disebutlah “Bimasakti”. Sementara itu, masyarakat Barat menyebutnya “milky way” sebab mereka melihatnya sebagai pita kabut bercahaya putih yang membentang pada bola langit. Pita kabut atau “aura” cemerlang ini sebenarnya adalah kumpulan jutaan bintang dan juga sevolume besar debu dan gas yang terletak di piringan/bidang galaksi. Pita ini tampak paling terang di sekitar rasi Sagitarius, dan lokasi tersebut memang diyakini sebagai pusat galaksi. (sumber : Wikipedia)

Dengan berbekal kamera dan alat lainnya kami mencoba untuk mencari tahu seperti apa yang dinamakan Bima Sakti atau Milky Way dalam bahasa Inggris tersebut. Kami berangkat dari Bandung menuju Pangalengan sekitar jam 10 malam dari Banjaran. Tempat yang pertama di singgahi untuk spot mengambil gambar Milky Way yaitu di Perkebunan Kertamanah. Sekitar jam 24.00 WIB kami sudah tiba di lokasi untuk mencari jejak milky way berada. Ternyata disana cukup lumayan buat melihat dengan jelas jalur Bima Sakti karena tempatnya yang tinggi dan polusi cahaya pun tidak begitu banyak jadi kami dengan leluasa mengambil gambar Bima Sakti.

 

Bima Sakti dilihat dari Kertamanah Pangalengan

Pada tanggal 14-15 Juli 2018 kami berangkat lagi ke Pangalengan untuk mengambil gambar Milky Way dari tempat yang berbeda. Kami berangkat lebih awal waktunya dari yang sebelumnya, sekitar jam 23.00 WIB kami sudah sampai di daerah Cukul karena katanya Milky Way akan lebih awal munculnya. Benar saja ketika kami tiba langsung mempersiapkan peralatan foto kami agar bisa merekam Milky Way. Seandainya pada saat itu kami telat maka Milky Way yang kami tunggu tidak akan muncul karena terhalang oleh kabut dan langit tidak begitu terang untuk merekam Bima Sakti tersebut.

Ada beberapa rombongan juga yang dating kesana dengan tangan hampa tidak dapa merekam gambar Milky Way. Dan hanya berbincang-bincang semalaman menunggu esok pagi mengambil gambar surise di Puncak Cukul. Kami merasa bersyukur karena datang lebih awal jadi masih kebagian mengambil gambar Milky Way dan besoknya kami juga tak lupa mengambil gambar Sunrise di Puncak Cukul.

Milky Way di puncak Cukul Pangalengan. (AP/JPC)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *