Antusias Masyarakat Mengamati Terjadinya Gerhana Matahari Cincin

oleh -1,864 views

Lembang,Jabarpos.com-Antusias masyarakat mengamati proses terjadinya gerhana matahari cincin yang digelar Observatorium Bosscha dan Imah Noong.

Pengamatan diadakan di Lapangan Sinapeul, Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (26/12/2019) siang.

Masyarakat yang datang berkesempatan menyaksikan langsung fenomena alam itu melalui tiga tipe teleskop. Di antaranya RC 10 inchi, Refraktor 80 mm, dan Refraktor 60 mm.

Melalui ketiga teleskop tersebut, proses gerhana matahari cincin bisa disaksikan lebih jelas dengan beberapa sudut pandang.

Di lapangan Sinapeul,masyarakat tampak antusias dari orang tua hingga anak-anak, mengamati saat detik-detik munculnya gerhana matahari cincin.

Masing-masing dari mereka, silih berganti meneropong gerhana matahari melalui teropong bintang yang telah disediakan oleh pihak Boscha dan Imah Noong.

 

Tidak sekadar mengamati, beberapa orang turut mengabadikan momen gerhana matahari itu melalui kamera ponsel mereka secara bergiliran.
Meski gerhana matahari cincin sempat ditutupi awan mendung, tidak mengurangi antusias masyarakat untuk menyaksikannya.

Astronom Observatorium Bosscha, Agus Triono PJ, mengatakan, kegiatan mengamati gerhana matahari cincin ini dimulai pukul 11.00.

Menurutnya, pada waktu tersebut adalah proses awal terjadinya gerhana, ketika penampang matahari mulai tertutup oleh bayangan bulan.

“Puncak gerhana matahari sebagian di Jawa Barat terjadi pada pukul 12.30. Sedangkan akhir gerhana terjadi pukul 14.15,” kata Agus, saat ditemui di sela-sela kegiatan tersebut.

Khusus fenomena gerhana matahari sebagian, Agus menjelaskan, hal tersebut terjadi karena posisi daerah Jawa Barat yang tidak satu garis lurus dari bayangan bulan. Sehingga yang terlihat hanya gerhana matahari sebagian.
Agus menambahkan, masyarakat yang menyaksikan dan mengamati gerhana matahari sebagian di Lapangan Sinapeul, turut didampingi oleh sejumlah mahasiswa dari jurusan Astronomi, Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Para mahasiswa itu turut membantu menuntun masyarakat mengatamati proses gerhana matahari sebagian melalui ketiga teleskop yang tersedia di sini. Bahkan mereka juga menjelaskan kepada warga tentang fenonema alam tersebut,” ujar Agus. (Gus/Jpc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *