Tahun Ini ITB Hanya Menerima 1.546 Pendaftar

oleh -2,707 views

JABARPOS – Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun ini hanya akan menerima 1.546 orang yang lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Hasil SNMPTN akan diumumkan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) pada Jumat 22 Maret 2019 mulai pukul 16.00 WIB.

Wakil Rektor ITB Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Bermawi Priyatna mengatakan, untuk daya tampung pendaftar jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 sebanyak 1.574 orang.

Tahun ini ITB kembali membuka jalur masuk ketiga yaitu lewat seleksi mandiri. Daya tampungnya 815 orang. “Komposisinya SNMPTN 40 persen, SBMPTN 40 persen, mandiri 20 persen,” katanya Rabu, 20 Maret 2019. Total mahasiswa baru ITB program sarjana 3.935 orang.

Sebelumnya menurut Direktur Eksekutif Pengelolaan Penerimaan Mahasiswa dan Kerjasama Pendidikan ITB Mindriany Syafila, ada beberapa alasan pembukaan kembali jalur seleksi mandiri ITB. “Rencananya dari kami karena faktor kondisi dan program pembenahan dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi,” katanya.

Faktor pendorong dibukanya lagi seleksi mandiri itu disebutkan karena ada perubahan ketentuan kuota jumlah pendaftar per sekolah pada jalur SNMPTN. Pengurangan itu dinilai bakal memangkas kesempatan mahasiswa potensial untuk diterima di ITB melalui jalur SNMPTN.

Alasan kedua terkait kebijakan pemerintah yang menerapkan Ujian Tulis Berbasis Komputer secara total yang dikelola Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Dampaknya, ujian keterampilan bagi program studi bidang seni dan olahraga dihapus dan digantikan oleh tes gambar dan portofolio karya.

Alasan lain pembukaan jalur seleksi mandiri ITB 2019 yaitu untuk memberikan lebih banyak kesempatan calon mahasiswa untuk diterima. Namun jika sudah lolos SNMPTN atau SBMPTN, peserta dilarang ikut Seleksi Mandiri dengan berbagai alasan, seperti misalnya ikut lagi karena tidak sreg dengan pilihannya. “Kalau mau nekad mendaftar seleksi mandiri boleh saja, tapi tidak akan diseleksi karena data peserta lulus SNMPTN atau SBMPTN sudah kami pegang,” kata Mindriany.(tempo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *