Inilah 56 Tokoh dan Organisasi Berpengaruh Tahun 2021 Versi MAW Talk Awards (MTA)

oleh -793 views

JABARPOS.COM, YOGYAKARTA – Untuk mengapresiasi dan mendorong lahirnya para pemimpin dan organisasi yang mampu menunjukkan inovasi unggul, berintegritas, dan berpengaruh di ekosistem masing-masing, MAW Talk menganugerahkan penghargaan kepada 56 Tokoh dan Organsisasi sebagai “Tokoh dan Organisasi Berpengaruh Tahun 2021 versi MAW Talk Awards (MTA)”. Prosesi penganugerahan ini berlangsung secara full daring melalui tayangan di kanal You Tube MAW Talk, Jumat, 9 Juli 2021, Pk. 14.00 – 15.00 WIB.

Ke-56 pemenang MAW Talk Awards (MTA) 2021 itu terbagi ke dalam tujuh kategori. Meliputi: Tokoh PR Berpengaruh, Lembaga PR Berpengaruh, Tokoh Media Berpengaruh, Lembaga Media Berpengaruh, Tokoh Sosial Masyarakat Berpengaruh, Tokoh Bisnis Berpengaruh, dan Tokoh Publik Berpengaruh.

Para peraih penghargaan MTA 2021, dinilai melalui proses bertahap, mulai dari kandidasi sebanyak 700 tokoh dan organisasi yang diolah melalui mesin pencari digital. Kemudian diakhiri dengan penjurian kualitatif untuk menentukan pemenang oleh lima orang Dewan Juri akademisi komunikasi berpengaruh dari lima perguruan tinggi besar di Yogyakata. Mereka adalah Dr Masduki (Universitas Islam Indonesia), Dr Christina Rochayanti (UPN “Veteran” Yogyakarta), Dr Adhianty Nurjanah (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), Dr Rahayu (Universitas Gadjah Mada), dan Dr Lukas Ispandriarno (Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

“Kami menyeleksi para kandidat pemenang itu dengan sangat ketat selama dua bulan, dengan melibatkan enam indikator penilaian dari juri yang sangat kredibel,” ujar Asmono Wikan, Founder & CEO MAW Talk.

Salah satu indikator penilaian itu adalah tentang “Nilai-nilai Ngayogyokarto” yang “harus” dimiliki para Tokoh yang meraih penghargaan ini. Dalam pandangan Juri, nilai-nilai tersebut menyangkut persepsi publik tentang Yogyakarta sebagai daerah/kota intelektual, terbuka, dinamis, guyub, dan toleran. “Nilai-nilai itu penting kami sematkan kepada para pemenang sebagai faktor genuine yang autentik dari penghargaan MAW Talk Awards,” ungkap Dr Masduki, Koordinator Dewan Juri MTA 2021.

“Media Baru”
Setahun sebelum MAW Talk Awards (MTA) diselenggarakan, dari kota Yogyakarta pada 12 Juni 2020 lahirlah MAW Talk, sebuah “media baru” berbasis hybrid (digital dan konvensional), yang menyelenggarakan dialog-dialog konstruktif di tiga wilayah kehidupan: Public Relations (PR), Media, dan Kepemimpinan secara daring melalui aplikasi ZOOM. Program dialog daring tersebut juga hadir dalam bentuk podcast di delapan platform, antara lain Spotify dan Apple podcast.

Kemudian penyelenggaraan pelatihan di bidang PR, Media, dan Kepemimpinan, serta penerbitan buku-buku.

Kini setelah setahun berjalan, MAW Talk telah menjelma sebagai sebuah “media baru”, tempat bagi berbagai gagasan segar dan inspiratif tentang PR, Media, dan Kepemimpinan, didiskusikan secara terbuka, dinamis, inspiratif, dan berkelanjutan.

Mengusung tema besar “Komunikasi, Hati, dan Reputasi”, MAW Talk Awards (MTA) 2021 merupakan wujud perhatian MAW Talk tentang nilai dasar hati sebagai faktor penting dalam praktik berkomunikasi para pemimpin maupun siapapun, yang berujung pada pencapaian dan penguatan reputasi pribadi, organisasi, atau korporasi. Selamat kepada para pemenang MAW Talk Awards (MTA) 2021!

Tentang MAW Talk
MAW Talk merupakan sebuah “media baru” yang lahir di tengah pandemi dan diproduksi dari Yogyakarta sejak 12 Juni 2020.

MAW Talk hadir melalui tayangan via Zoom dikemas sebagai sebuah talkshow setiap dua pekan sekali. Dari konsep talkshow, kemudian melahirkan MAW Talk Podcast yang hadir di delapan platform, mulai dari Spotify hingga Apple podcast. Setelah podcast, kemudian melahirkan MAW Talk Edu, berupa program pelatihan kehumasan, dan MAW Talk Books, menerbitkan karya-karya dan pemikiran MAW Talk.

Hingga 30 Juni 2021, MAW Talk telah mengemas 31 episode talkshow daring via ZOOM, 29 episode podcast, menyelenggarakan dua kali training PR offline pada 11 – 12 Desember 2020 dan 24 Juni 2021, serta menerbitkan satu buku berjudul: “Public Relations 6.0: Hati, Reputasi, Pandemi”. (Rilis)