JABARPOS.COM – Analisis teknikal menunjukkan emas masih berada di zona bullish dengan nilai Relative Strength Index (RSI) sebesar 65,54, yang berada di atas 50. Namun, indikator Stochastic RSI berada di level 31,57, menunjukkan area jual (short).
Pada pekan lalu, Harga emas dunia mengalami penurunan signifikan pada perdagangan kemarin, turun hampir 2%. Di pasar spot, harga emas ditutup di angka US$ 2.395 per troy ons, turun 1,89% dibandingkan hari sebelumnya. Ini merupakan level terendah sejak 10 Juli.
Penurunan harga emas ini berlangsung selama tiga hari berturut-turut, dengan total penurunan mencapai 2,97%. Sepanjang pekan ini, harga emas mencatat penurunan sebesar 0,67%.
Harga emas sempat berada di level pivot point US$ 2.395 per troy ons. Target support diperkirakan berada di kisaran US$ 2.370-2.355 per troy ons. Jika harga emas berhasil bangkit, target resisten terdekat adalah US$ 2.418 per troy ons. Jika level ini ditembus, target selanjutnya berada di kisaran US$ 2.425-2.431 per troy ons.
Harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa pekan ini di level US$ 2.468,3 per troy ons sebelum mengalami penurunan selama tiga hari berturut-turut.
Alex Ebkarian, Chief Operating Officer di Allegiance Gold, menjelaskan bahwa koreksi ini sebagian besar disebabkan oleh aksi ambil untung (profit taking).
“Selain itu, pelaku pasar tampaknya meyakini narasi soft landing, yang membuat investor memilih masuk ke aset-aset berisiko dan meninggalkan aset aman seperti emas,” ujarnya.