JABARPOS.COM – Pemerintah memperkirakan sebanyak 193,6 juta orang atau 71,7% dari total jumlah penduduk Indonesia, akan melakukan pergerakan pada Lebaran Idulfitri 1445 H/2024.
Jumlah ini mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya hanya 123,8 juta orang. Data ini telah dirilis oleh Kementerian Perhubungan bersama dengan BPS.
“Jumlah ini menandai adanya peningkatan secara drastis terhadap pergerakan orang pada Lebaran Idulfitri tahun ini,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, data ini didapat dari survei yang sudah dilakukan sebelumnya.
Pemerintah mengklaim telah merencanakan sejumlah langkah strategis dan kebijakan efektif.
Diantaranya pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal, program mudik gratis, hingga rekayasa lalu lintas.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kepadatan yang berpotensi mengganggu kenyamanan dan keselamatan pemudik.
Dari survei yang dilakukan, ditemukan bahwa Jawa Timur, Jabodetabek, dan Jawa Tengah merupakan daerah dengan pergerakan terbanyak, baik sebagai daerah asal maupun tujuan.
Hal ini menunjukkan bahwa tradisi mudik masih menjadi bagian penting dari perayaan Lebaran di Indonesia, dengan Jawa Tengah menjadi daerah tujuan terbanyak.
Kereta api, bus, mobil pribadi, dan sepeda motor menjadi pilihan utama masyarakat untuk mudik, dengan kereta api memimpin sebagai moda transportasi favorit.
Budi menjelaskan, minat masyarakat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi pandemi COVID-19 yang telah mereda, ekonomi keluarga, libur bersama, hingga peningkatan kualitas infrastruktur transportasi.
Puncak pergerakan mudik diperkirakan terjadi dua hari sebelum Lebaran, dengan potensi pergerakan mencapai 26,6 juta orang.
Sedangkan puncak arus balik diperkirakan tiga hari setelah Lebaran, dengan 41 juta orang diperkirakan bergerak kembali ke daerah asal.***