Jabarpos.com.Pekanbaru – Kapolda Riau dan keluaga besar Mitra Sunda Riau (MISURI) menggelar halalbihalal di Ballrom hotel pangeran pekanbaru- Riau, lebih kurang 1500 orang masyarakat sunda yang ada di riau memadati ruangan tersebut.Kamis malam, (21/6/2018)
Acara ini dihadiri langsung Kapolda Riau Irjenpol Nandang, Wakapolda Riau Brigjen HE Permadi,Kepala Bin Daerah Riau Marsekal Pertama (Marsma) Rakhman Haryadi,Kasrem Kolonel Infantri Asep Nugraha,Kepala Kejaksaan Tinggi Riau (Kajati) Uun Abdul Sukur, serta Plt Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi, dimana beliau-beliau ini sebagai pelindung Paguyuban Mitra Sunda Riau (MISURI).
Kedatangan para petingi tersebut langsung disambut Pupuhu dan sesepuh serta pengurus Misuri, dengan Tradisi Budaya Sunda Prosesi Upacara Mapag Pangagung dengan kesenian Gotong Sisingaan dipandu oleh Lengser, selain itu di tampilkan juga Seni Pencak Silat,Degung dan Jaipong.
“Ini kegiatan halalbihalal sekaligus silaturahmi Warga Riau asal
Jawa Barat dan Banten,yang terhimpun dalam Keluaga Besar Mitra Sunda Riau (MISURI) acara seperti ini digelar setiap tahun”ungkap Surachmat kepada Jabarpos.com disela-sela kegiatanya.
“Masyarakat Sunda asal Jabar dan Banten yang berdomisili di Riau mencapai 170 ribu kepala keluaga. Seluruhnya tersebar diberbagai Kabupaten/Kota dengan berbagai latar belakang profesi.”Insyaalloh yang hadir malam ini hampir 1500an orang”katanya.
Momen halalbihalal ini sekaligus ajang berkumpul dan bersilaturahmi keluarga besar Jabar dan Banten di Riau. Karna dalam kesehariannya masyarakat Jabar dan Banten di Riau ini jarang bertatap muka dan bercengkrama seperti ini, disebabkan kegiatan dan kesibukan masing- masing. Acara ini menjadi sarana melepas Rindu”Kita mempererat tali silaturahmi dengan Silih Asih,Silih Asah,Silih Asuh”lanjutnya.
Sementara itu Kapolda Riau Ijenpol Nandang dalam sambutannya Mengungkapkan kegiatan halalbihalal ini merupakan bentuk semangat dan keinginan seluruh orang sunda yang ada di riau ingin bertemu dan melepas kangen.
Ia juga mengatakan bahwa Misuri diperuntukan untuk seluruh masyarakat yang pernah berhubungan dengan jawa barat dan Banten, artinya tidak hanya untuk orang asal jabar dan banten saja. Ia pun menegaskan Moto dalam logo misuri, Asih, Asah, Asuh, yang menggambarkan bahwa masyararakat suda senantiasa bergotong royong saling bahu membahu dalam berkehidupan dimanapun.
“Dalam logo Misuri ada kalimat,Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh. mengandung makna bahwa sanya kita harus saling menyayangi sesama, saling memberi dan berbagi kebaikan, saling melindungi siapapun, tanpa membedakan suku,ras,agama”tegasnya.
“Orang Sunda tidak dibenarkan saling merendahkan dan menjelekan suku apapun, karna kita adalah Mitra siapapun, dan keluarga besar Musuri harus saling mengharumkan dengan kebaikan. (Silih Wangikeun)”pungkasnya. (AP/JPC)