BANDUNG – Rencana pembangunan Flyover Kopo-Leuwipanjang di Kota Bandung akan dimulai pada tahun 2020 mendatang. at ini persiapannya tinggal menunggu selesainya proses pembebasan lahan yang menjadi kewenangan Pemprov Jabar.
Menurut Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Jawa Barat, Indra Cahya, proses pembebasan lahan untuk pembangunan flyover tersebut telah mencapai 95 persen.
“Pembebasan lahan sudah 95 persen, tinggal sedikit lagi. Harapannya Pemprov Jabar bisa menuntaskan, agar awal tahun depan sudah 100 persen,” kata Indra di Taman Sejarah, Kota Bandung, Kamis (25/7/2019).
Indra menuturkan, bila pembebasan lahan telah selesai proses konstruksi bisa segera dimulai. Apalagi, kata dia, pihaknya telah memasukkan rencana pembangunan flyover tersebut di tahun 2020.
“Sudah disampaikan Flyover Kopo-Leuwipanjang dikerjakan tahun depan (2020). Sudah diusulkan program anggaran untuk tahun depan,” ucapnya.
Mengenai anggaran pembangunan dari sisi konstruksi, diperkirakan mencapai Rp 360 miliar. Dana tersebut bersumber dari APBN, sementara biaya pembebasan lahan menjadi kewenangan Provinsi Jabar.
Indra menjelaskan, Flyover Kopo-Leuwipanjang nantinya memiliki panjang sekitar 1,3 km. Jembatan tersebut memiliki empat jalur dan melintasi simpang Soekarno Hatta-Kopo dan Cibaduyut-Soekarno Hatta.
Di lokasi yang sama, selain pembangunan Flyover Kopo-Leuwipanjang, di Kota Bandung juga akan ada beberapa pembangunan lainnya. Contohnya saja flyover di perempatan Jalan Gatot Subroto-Jalan Laswi dan Jalan Jakarta-Jalan Supratman.
Pembangunan dua flyover tersebut merupakan hibah dari Pemprov Jabar. Berdasarkan informasi yang ada saat ini proyek tersebut telah memasuki tahap lelang dan diperkirakan dimulai tahun ini.***
