Renggong Inohong , Meriahkan Hari Jadi Sumedang ke 440

oleh -5,939 views

Jabarpos.com. Sumedang – Kota Sumedang dipadati Ribuan orang yang tumpah ruah untuk menyaksikan
kegiatan karnaval kuda renggong, yang diselenggarakan dalam rangkaian Hari Jadi Sumedang (HJS) ke-440, yang berpusat di Alun-alun Sumedang, Rabu (18/4/2018).

Karnaval“Kuda Renggong Inohong” menghadirkan 100 kuda renggong pilihan,dan berhasil menyedot perhatian warga Sumedang, bahkan luar kota Sumedang.

Hal itu terlihat dari tingginya animo warga untuk menyaksikan
langsung pagelaran seni khas Sumedang itu, walaupun mereka harus
berdesak-desakan diantara ribuan warga lainnya,bahkan sejak pagi sepanjang jalan hingga alun-alun ramai di datangi warga Sumedang bahkan ada juga yang datang dari luar kota Sumedang.

Saking banyaknya pengunjung, pertunjukan Kuda Silat sempat terhenti beberapa saat karena arena pertunjukannya terhalangi penonton yang semakin ramai memadati alun-alun Sumedang.

Namun beberapa saat kemudian Pertunjukan kembali dilanjutkan, setelah panitia menghalau penonton dengan mengelilingkan seekor kuda untuk membuka arena lebih lebar.

Menurut Wakil Ketua Panita Hari Jadi Sumedang ke-440, dr. Hilman Taufik WS,
“Kegiatan Renggong Inohong ini merupakan salah satu bentuk perhatian
pemerintah dalam rangka perlindungan, pengembangan, pemberdayaan dan
pembinaan kepada para seniman Kuda Renggong” tuturnya.

“Selain untuk menghibur masyarakat, pertunjukan helaran seni kuda
renggong ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata
budaya di Kab. Sumedang”

“Tujuan lainnya, kita juga berharap bahwa kegiatan ini bisa
meningkatkan kepedulian sosial dengan cara berbagi kebahagiaan
khususnya dengan anak-anak khitan dari keluarga kurang mampu. Kami
ingin 105 anak yang akan dikhitan tanggal 22 April nanti, mereka bisa
ikut merasakan naik KudaRenggong,” ujarnya.

Pjs Bupati Sumedang, Sumarwan Hadisoemarto, dalam
sambutanya mengatakan “Bahwa seni Kuda Renggong merupakan salah satu
tradisi budaya daerah asli milik Sumedang, dari sekian banyak ragam
seni dan budaya yang ada.

Keberadaan seni kuda renggong ini pun dianggapnya telah melekat,
identik, bahkan menjadi salah satu ikon dari Kabupaten Sumedang.

“Dalam perkembangannya, menurut laporan yang saya terima, dari tahun
ke tahun seni Kuda Renggong terus menunjukan peningkatan, baik jumlah
peserta dari berbagai desa, juga peningkatan media pertunjukannya,
asesorisnya, maupun musiknya. Hal ini dapat dibuktikan dengan
semakin memasyarakatnya seni Kuda Renggong melalui beberapa grup dari
berbagai pelosok Kab. Sumedang yang ikut dalam kegiatan Renggong
Inohong kali ini,dengan jumlah 100 ekor kuda renggong,”sambut
Sumarwan.

Selain itu, Sumarwan juga menjelaskan, bahwa di Kab. Sumedang sendiri
saat ini telah terbentuk Yayasan Kuda Renggong Sumedang (Yaskures),
sebagai tempat bernaung pelestarian seni Kuda Renggong.

Kuda Renggong ini juga telah dinyatakan sebagai warisan budaya nasional, tepatnya pada tanggal (19 Mei 2015) dengan sertifikat yang dikeluarkan dan ditandatangani Mendikbud saat itu yaitu, Profesor Dr. Moh Nuh.    dengan sertifikat nomor 1539908.

Sekaligus untuk melindungi hak cipta karya seni Kuda Renggong ini, Pemkab Sumedang akan terus membantu memfasilitasi proses mengajukan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atas seni tradisional Kuda Renggong.
Supaya keberadaan seni Kuda Renggong ini kedepannya bisa mendapat perlindungan dari usaha-usaha pihak lain yang ingin mengklaim lebih-lebih dari bangsa asing.

“Bahwa Kuda Renggong sebagai salah satu kesenian yang berasal dari Sumedang ini, sudah saatnya diapresiasi dan memiliki Hak Atas Kekayaan Intelektual. Hal ini perlu terus kita dorong untuk melindungi hasil karya seni maupun kebudayaan dengan mendapatkan hak cipta yang dilindungi Undang-Undang” katanya. (JPS/AP)