Pemprov Jabar Rencanakan Bangun 31 Ribu Unit Rutilahu pada 2021

oleh -703 views

JABARPOS.COM-Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman merencanakan akan membangun 31.500 unit rumah tidak layak huni (rutilahu) sepanjang tahun 2021.

Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Jabar Boy Iman Nugraha mengatakan, anggaran biaya pun digelontorkan sebanyak Rp 560 miliar untuk program tersebut.

“Sebarannya merata di 27 kabupaten/kota. Ini program strategis Pak Gubernur dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) selama lima tahun membangun 100 ribu rutilahu” ujar Boy, Rabu (10/2/2021).

Hingga 2020 kemarin, pihaknya mencatat sudah terbangun sekitar 30 ribu lebih rutilahu. Penambahan jumlah pada tahun ini dilakukan untuk mencapai target 100 ribu dalam waktu lima tahun.

“Karena situasi, target 20 ribu unit pada tahun 2018 dan 2020 tidak terpenuhi. Sehingga sekarang ditambah,” tambahnya.

Dia menjelaskan, keluarga calon penerima manfaat program rutilahu ini merupakan hasil usulan dari unsur desa/kelurahan seperti LPM. “Usulan penerimanya keluar dari BKM atau LPM desa. Jadi melalui desa,” katanya.

Selanjutnya, calon penerima sudah melalui tahap verifikasi oleh pemerintah kabupaten/kota. Nantinya, Boy menyebut masing-masing keluarga penerima manfaat program rutilahu akan diberi bantuan senilai Rp17,5 juta.

Uang tersebut akan dibelikan material bangunan Rp16,7 juta, dan sisanya untuk upah tenaga kerja Rp 500 ribu serta administrasi perangkat desa Rp 300 ribu. Dia mengatakan, semua keluarga penerima manfaat program rutilahu akan menerima bantuan dalam bentuk fisik (material bahan bangunan).

“Anggarannya dari provinsi akan langsung ditransfer ke masing-masing LPM pengusul, nanti dibelanjakan oleh pengusul,” ujarnya.Nantinya, Boy menyebut, setiap pembangunan satu unit rutilahu akan menyerap 3 sampai 4 tenaga kerja yang berasal dari warga sekitar. “Kalikan saja 31.500, berarti ada 126 ribu tenaga kerja yang terserap,” katanya

Selain pekerja dari warga sekitar, Boy pun mengingatkan unsur desa pengusul agar membelanjakan material bahan bangunan dari toko warga sekitar. “Sehingga manfaat investasi ini tidak lari keluar, tapi diserap juga oleh masyarakat sekitar,” sambungnya.

Dengan begitu, setiap anggaran yang dikeluarkan pemerintah dapat memberi dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat. Bahkan, dia berharap, program rutilahu ini pun memberi manfaat jangka panjang bagi keluarga penerima.

“Dengan adanya rumah yang sehat, hidupnya juga akan sehat, sehingga fisiknya jadi sehat. Dengan fisik yang sehat, produktivitas akan meningkat, sehingga pendapatan juga akan meningkat, jadi kesejahteraannya juga meningkat,” paparnya.(detikcom)