JABARPOS.COM – TikTok memang berhasil menjadi cara untuk membunuh waktu di tengah pandemi COVID-19. Media sosial asal Cina itu pun mengalahkan Facebook menjadi aplikasi paling banyak didownload pada 2020 di Amerika Serikat.
Hal itu dimuat dalam survey yang dilakukan secara global oleh Nikkei Asia, seperti dilansir detikcom. Pada tahun sebelumnya mereka hanya menempati posisi ke-4 di bawah Facebook Messenger dan Whatsapp.
Konsep video pendek yang dilakukan mereka dinilai sangat efektif dan mampu membuat banyak orang lebih tertarik dibandingkan media sosial lainnya.
“(Di sana) aku bisa menikmati video dari para artis yang tak bisa tampil live (konser,dll) pada masa pandemi ini,” ujar Nina, salah satu koresponden di Portland, Amerika Serikat.
Meski begitu mereka tak menuliskan berapa total download yang dihasilkan oleh TikTok. Berdasarkan analisa yang dilakukan Sensor Tower pada pertengahan Juli lalu disebutkan jika TikTok telah melewati 3 miliar downloader secara global.
Mereka pun merinci jika aplikasi tersebut mengalami kenaikan hingga 383 juta downloader baru yang menginstall aplikasi tersebut di awal 2021. Namun sayangnya mereka juga sempat mengalami penurunan hingga 38 persen dibandingkan 2020 usai aplikasi itu dilarang di India.
Sebelumnya banyak pihak yang meragukan kesuksesan aplikasi tersebut di pasar Amerika Serikat. Apalagi setelah munculnya pelarangan oleh Mantan Presiden Donald Trump karena dianggap mengancam keamanan nasional.
Peraturan itu pun dicabut oleh Presiden Joe Biden dan menyebabkan kenaikan pesat jumlah pengguna TikTok di Negeri Paman Sam tersebut.
Popularitas TikTok pun mulai diikuti oleh pesaingnya. Instagram belum lama ini merilis Reels di mana mereka bisa berbagi video dengan konsep yang mirip dengan TikTok. Sementara YouTube juga mempunyai Short yang tak jauh beda. (mg1)